Jumat, 21 Oktober 2011

Fi’il, Fa’il dan Maf’ul Bih


Fi’il, Fa’il dan Maf’ul Bih
A.   Pengertian Fi’il dan Macam – Macamnya
1. Prengertian Fi’il
Fi’il ialah kalimah (kata) yang menunjukkan makna mandiri dan disertai dengan pengertian zaman. Dengan kata lain Fi’il ialah kata kerja.

2. Macam – Macam Fi’il
Menurut waktu terjadinya Fi’il terbagi atas tiga bagian yaitu :
- Fi’il Madhi (waktu lalu/lampau atau telah terjadi).
- Fi’il Mudharik (waktu sekarang atau sedang terjadi).
- Fi’il Amar (waktu mendatang atau akan terjadi).
B. Pengertian, ciri-ciri dan contoh-contoh Fi’il :
1. Madhi
a) Pengertian Fi’il Madhi
Fi’il Madhi ialah lapadz yang menunjukkan kejadian (perbuatan) yang telah berlalu dan selesai. Alamatnya ialah sering dimasuki ta tanits yang di-sukun-kan
b) ciri-ciri Fi’il Madhi
ciri-ciri dari Fi’il madhi ialah huruf akhir selamanya di-fathah-kan
c) contoh-contoh Fi’il Madhi
ﻝﺟﺮﻠﺍ ﻒﻘﻮ laki-laki itu berhenti
ﺐﺎﺗﮑﻟﺍﻉﺎﻀ buku itu hilang
ﺔﻋﺎﺴﻟﺍﺕﻗﺪ jam berbunyi
ﺖﻧﺒﻠﺍﺖ ﺀﺎﺠ anak perempuan itu datang
ﺐﻼﮑﻠﺍﻰﺮﺠ anjing itu berlari
2. Mudharik
a) Pengertian Fi’il Mudharik
Fi’il Mudhari’ ialah lapadz yang menunjukkan kejadian (perbuatan) yang sedang berlangsung dan yang akan datang, Alamatnya ialah sering dimasuki sin, saufa, lam, dan lan.
b) ciri-ciri Fi’il Mudharik
ciri-ciri dari Fi’il Mudharik yaitu fi’il yang diawali dengan salah satu huruf zaidah yaitu hamzah, nun, ya, ta dan selamanya di-rafa’-kan kecuali dimasuki amil yang me-nashab-kan atau yang men-jazm-kan maka harus disesuaikan dengan amilnya
c) contoh-contoh Fi’il Mudharik
ﺉﺩﻴ ﻞﺳﻏﺍ saya mencuci tangan
ﻲﺒﺎﻳﺜ ﺲﺑﻠ ﺍ saya memakai pakaian
ﺓﺭﻜﻠﺍﺎﺒ ﺐﻌﻟﻨ kami bermain bola
ﻝﻭﻗﺣﻠﺍﻰﻔ ﻰﺷﻣﻨ kami berjalan di ladang
ﺐﻟﮑﻟﺍ ﺢﺒﻨﻴ anjing sedang menggonggong
3. Amar
a) Pengertian Fi’il Amar
Fi’il Amar ialah lapadz yang menunjukkan kejadian (perbuatan) yang akan dilakukan pada masa yang akan datang, Alamatnya ialah sering diberi ya mu’annats mukhathabah dan menunjukkan makna thalab (tuntutan).
b) ciri-ciri Fi’il Amar
ciri-ciri dari Fi’il Amar ialah selamanya di-jazm-kan (huruf akhirnya)
c) contoh-contoh Fi’il Amar
ﺓﺮﮐﻟﺍﺎﺒ ﺐﻌﻠﺍ bermainlah dengan bola itu
ﻚﺒﺎﻳﺛ ﻒﻆﻨ bersihkan pakaianmu
ﺭﻳﺴﻠﺍﻰﻔ ﻞﻬﻣﺗ santai saja jalannya
ﻚﻃﻗ ﻢﻌﻄ ﺍ makanlah
ﺭﮑﺑﻤ ﻡﻨ tidurlah segera
F. Contoh-contoh Kalimat Fi’il Lazim menjadi fi’il Muta’addi dan Fi’il Maklum Menjadi Fi’il Majhul
1. Contoh-contoh Kalimat Fi’il Lazim menjadi fi’il Muta’addi
2. Contoh-contoh Kalimat Fi’il Maklum Menjadi Fi’il Majhul
 ﺲﺮ ﺪﻠﺍ ﺏﺗﮐ®ﺲﺮ ﺪﻠﺍ ﻲﻠﻋ ﺏﺗﮐ
(Ali Menulis Pelajaran) (Pelajaran Ditulis)
 ﻦﺁﺭﻗﻠﺍ ﺃﺮﻗ®ﻦﺁﺭﻗﻠﺍ ﺪﻣﺤﺍ ﺃﺮﻗ
(Ahmad Membaca Al-qur’an) (Al-qur’an dibaca)
 ﺓﺪﺭ ﺪﻟﺍ ﻒﻄﻘ®ﺓﺪﺭ ﺪﻟﺍ ﺪﻴﺯ ﻒﻄﻘ
(Zaid Memetik Mawar) (Mawar di petik)
 ﺏﻠﮑﻟﺍ ﺐﺭﻀ®ﺏﻠﮑﻟﺍ ﻥﺴﺤ ﺐﺭﻀ
(Hasan Memukul Anjing) (Anjing dipukul)
 ﺐﺎﺑﻟﺍ ﻞﻔﻗ®ﺐﺎﺑﻟﺍ ﻲﻠﻋ ﻞﻔﻗ
(Ali Menutup Pintu) (Pintu ditutup)
G. Pengertian Fi’il Soheh dan Mut’ah dan Macam-macamnya
1. Fi’il Soheh
a) Pengertian Fi’il Soheh
Fi’l soheh adalah sesuatu kata kerja yang tidak terdapat huruf-huruf yang tiga yaitu : ﻱﻭ ﺃ (atau huruf ilat)
b) Macam-macam Fi’il Soheh
- Fi’il salim yakni Fi’il denngan huruf aslinya tidak berupa hamzah atau tidak mudha’af (dobel)
- Fi’il Mahmuz yakni Fi’il yang salah satunya hurufnya berupa huruf illat Berdasarkan huruf illatnya Fi’il illat terbagi atas :
1. Mahmuz Fa’ yaitu yang apabila huruf awalnya (fa’ fi’il) kata kerja berupa hamzah.
2. Mahmuz ‘Ain yaitu yang apabila huruf kedua (‘Ain Fi’il) kata kerja berupa hamzah.
3. Mahmuz Lam yaitu apabila huruf akhir (Lam Fi’l) kata kerja berupa hamzah
- Fi’il Mudha’af adalah kata yang huruf kedua (‘Ain Fi’il) dan huruf ketiga (Lam Fi’il) berupa huruf yang sama kemudian ditasydidkan.
2. Fi’il Mu’tal
a) Pengertian Fi’il Mu’tal
Fi’il Mu’tal adalah Fi’il yang huruf aslinya berupa huruf iIlat.
b) Macam-macam Fi’il Mu’tal
- Fi’il Mitsal adalah kata yang Fa Fi’il (huruf pertama) berupa wawu (ﻭ) disebut mitsal wawi atau berupa ya (ﻱ) disebut Mitsal Ya’I.
- Fi’il Ajwaf, Fi’il ini terdiri dari dua macam :
1. Ajwaf wawi yaitu kata yang huruf keduanya berupa huruf ﻭ.
2. Ajwaf Ya’i yaitu kata yang huruf keduanya (ﻉ) berupa huruf ya (ﻱ).
- Fi’il Naqish yaitu kata kerja yang huruf ketiga (lam Fi’il) berupa wawu atau ya. FI’il ini terbagi atas dua macam :
- Naqish wawi kata yang huruf ketiganya berupa wawu.
- Naqish naqish ya’I kata yang huruf ketiganya berupa ya.
- Fi’il lafif mafruq yaitu kata kerja yang huruf pertamanya (fa’ fi’il) berupa wawu dan huruf ketiganya berupa ya.
- Fi’il lafif mafrun kata kerja yang huruf keduanya (‘ain fi’il) berupa wawu dan huruf ketiganya berupa ya.
H. Contoh-contoh Kalimat yang menggunakan Jumlah Ismiah dan Jumlah Fi’liyah
1. Contoh-contoh Kalimat yang menggunakan Jumlah Ismiah
2. Contoh-contoh Kalimat yang menggunakan Jumlah Fi’liyah
Fa’il

Fa’il adalah isim marfu’ yang terletak setelah fi’il ma’lum dan menunjukkan atas orang yang melakukan perbuatan. Dalam bahasa Indonesia, fa’il biasa disebut subjek.


Dari pengertian di atas, kita tekankan bahwa, tidaklah disebut fa’il jika tidak terletak setelah fi’il ma’lum dan tidaklah disebut fa’il jika tidak menunjukkan sesuatu yang melakukan perbuatan. Sehingga suatu isim bisa dikatakan fa’il jika terpenuhi dua syarat di atas.
Contoh :

قَالَ نُوْحٌ (qoola nuuhun) =Nabi nuh berkata

Kata نُوْحٌ marfu dengan dhommah karena isim mufrod, sebagai fa’il karena setelah fi’il ma’lum.

إِذَا جَاءَكَ المُنَافِقُونَ (idza jaa akal munaafiquuna)=Ketika para munafik datang kepadamu.

Kata المُنَافِقُونَ marfu’ dengan tanda wau karena ia isim jama’ mudzakkar salim, sebagai fa’il karena didahului fi’il ma’lum.

Bentuk fa’il dalam kalimat terbagi dua, yakni
Bisa berupa isim dzhohir (bukan dhomir)
Contoh :

دَخَلَ الْجَنَّةَ رَجُلٌ فِي ذُبَابٍ (dakholal jannata rojulun fii dzubaabin)
Seorang laki-laki masuk surga disebabkan seekor lalat

Kata رَجُلٌ isim dhzohir marfu dengan tanda dhommah yang merupakan isim mufrod, sebagai fa’il karena terletak setelah fi’il ma’lum.

Bisa berupa dhomir
Contoh :

وَاللهُ خَلَقَكُمْ وَ مَا تَعْمَلُوْنَ (wallahu kholaqokum wa maa ta’maluun)
Dan Allah, dialah yang telah menciptakan kalian dan apa yang kalian perbuat.

Dari kalimat di atas, lafadz jalalah اللهُ bukanlah merupakan fa’il, karena terletak sebelum fi’il ma’lum, namun pada kata خَلَقَ terdapat fa’il yang berupa dhomir هو yang merupakan kata ganti dari lafadz jalalah اللهُ (cek kembali tashrif fi’il madhi), sehingga dhomir هو adalah fa'ilnya. I’rob dari dhomir, mabni atas fathah sebagai fa’il.

Ketentuan-ketentuan fa’il
1. Fa’il selalu marfu’ dan terletak setelah fi’il ma’lum, baik secara langsung atau dipisahkan dengan isim yang lain.
Contoh :

رَجَعَ المُسْلِمُونَ مِنَ الْمَسْجِدِ (roja’a almuslimuuna minal masjidi)=para muslimin kembali dari masjid

رَجَعَ مِنَ الْمَسْجِدِ المُسْلِمُونَ (roja’a minal masjidi almuslimuuna)= para muslimin kembali dari masjid

Kata المُسْلِمُونَ merupakan isim jama’ mudzakkar salim, marfu dengan tanda wau, sebagai fa’il karena terletak setelah fi’il ma’lum.

2. Jika fa’il berupa isim mufrod, mutsanna atau jamak, maka fi’il ma’lumnya tetap dalam keadaan mufrod.
Contoh :

جَاء رَجُلٌ (jaa a rojulun)= satu orang laki-laki datang

جَاءَ رَجُلاَنِ(jaa a rojulaani)=dua orang laki-laki datang

جَاءَ رِجَالٌ (jaa a rijaalun)=para laki-laki datang

3. Jika fa’il berupa isim muannats atau mudzakkar, maka fi’ilnya juga harus muannats atau mudzakkar.
Contoh :

جَاءَتْ إِمْرَأَةٌ (jaa at imroatun)=seorang perempuan datang

تَذَْهَبُْ مَرْيَمُ (tadzhabu maryamu)= maryam pergi

قَالَتْ عَائِشَةُ (qoolat ‘aisyatu)=aisyah berkata

4. Fi’il wajib muannast jika
  • Fa’il berupa isim dhohir yang merupakan muannast haqiqi yang datang langsung setelah fi’il

          Contoh :

           قَالَتْ خَدِيْجَةُ (qoolat khodiijatu)=khodijah berkata

            تَجْلِسُ هِنْدٌ (tajlisu hindun)= hindun duduk

  • Fa’il berupa dhomir yang kembali kepada isim muannast

          Contoh :

           إِذَا السَّمَاءُ انْفَطَرَتْ (idza assamaa unfathorot)= ketika langit terbelah

           Dalam kata انْفَطَرَتْ terdapat dhomir هي yang merupakan kata ganti dari السَّمَاءُ.

5. Fi’il boleh muannast atau mudzakkar jika
  • Fa’il berupa isim muannast haqiqi yang terpisah dari fi’ilnya atau diselingi oleh isim yang lain.

          Contoh :

          إِذَا جَاءَكُمْ المُؤْمِنَاتُ (idza jaa akum almuminaatu)= ketika para wanita mu’min datang kepadamu
  • Fa’il berupa muannats majazi

          Contoh :

       طَلَعَ الشَّمْسُ / طَلَعَتِ الشَّمْسُ (thola’as syamsu / thola’atis syamsu)=matahari telah terbit
  • Fa’il berupa jama’ taksir

          Contoh :

           جَاءَ الرُّسُلُ / جَاءَتْ الرُّسُلُ (jaa arrusulu/jaa atirrusulu)= para rosul datang. Maf’ul bih

Maf’ul bih adalah isim manshub yang menunjukkan sesuatu yang dikenai pekerjaan. Pengertian mudahnya adalah objek yang dikenai pekerjaan.
Contoh:
]إِذَا قَضَى اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَمْرًا[ الأحزاب 36
"Apabila Allah dan rosulnya telah menetapkan suatu perkara"

kata أَمْرًا isim manshub dengan fathah karena merupakan isim mufrod, sebagai maf’ul bih

Kita bisa tahu kataأَمْرًا merupakan maf’ul bih dengan melihat harokat akhirnya dan dari artinya, kata tersebut merupakan objek kalimat.

قَرَأْْتُ كِِتَابَيْنِ
"Aku membaca 2 kitab

Kata كِِتَابَيْنِ isim manshub dengan ya karena merupakan isim mutsanna, sebagai maf’ul bih.

ضَرَبَ عَلِىٌّ كَلْبِيْنَ
"Ali memukuli anjing-anjing"

Kata كَلْبِيْنَ isim manshub dengan ya karena merupakan isim jamak mudakkar salim, sebagai maf’ul bih.


Jenis-jenis Maf’ul bih

Maf’ul bih ada yang mabni dan ada yang mu’rob.
Untuk Maf'ul bih yang mu’rob sebagaimana yang telah kami contohkan di atas, sedangkan yang mabni dapat dilihat dari contoh berikut:

جَزَاهُ اللهُ
"Semoga Allah membalasnya"

Dhomir هُ merupakan isim mabni dengan fathah, sebagai maf’ul bih

وَفَّقَكُمُ اللهُ
"Semoga Allah memberi taufik kepada kalian"

Dhomir كم merupakan maf’ul bih

Posisi maf’ul bih dalam kalimat

Posisi maf’ul bih bermacam-macam, berbeda dengan bahasa Indonesia yang objeknya berada setelah subjek predikat, dalam bahasa arab, objek posisinya dapat berada pada keadaan berikut:

1. Di depan
Contoh:
إِيَّاكَ نَعْبُدُ
"Hanya kepadamu kami menyembah"

Kata إِيَّاكَ merupakan maf’ul bih.
Dalam kaidah bahasa arab, mendahulukan objek dari predikat menunjukkan pembatasan dan dapat diselipkan kata “hanya”. Sehingga makna ayat tersebut adalah “hanya kepada Allah-lah kita beribadah dan tidak boleh tertuju kepada selainnya”.

2. Antara fi’il dan fa’il
Contoh:
رَحِمَكَ اللهُ
"Semoga Allah menyayangimu"

Kata ك adalah maf’ul bih.

3. Di belakang
Contoh:
سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًا إِلَى الجَنَّةِ
"Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga"

Kata طَرِيْقًا merupakan maf’ul bih


Tambahan:
Dalam satu kalimat, maf’ul bih bisa lebih dari satu, tergantung kata kerja (fi’il) yang digunakan.
Contoh:
أَعْطَى المُدَرِّسُ مُُحَمَّدًا جَائِزَةً
"Guru memberikan Muhammad hadiah"

Dalam kalimat di atas, maf’ul bihnya ada dua, yakni مُُحَمَّدًا dan جَائِزَةً

Fi’il-fi’il yang membutuhkan 2 maf’ul bih (objek) diantaranya adalah
اَلْبَسَ (memakaikan)

أَخْرَجَ (mengeluarkan)

أَخْبَرَ (mengabarkan)

أَنْبَأَ (memberitakan)

أَعْطَى   (memberikan)

عَلَّمَ (mengajarkan)

Cara mudah mengetahui apakah fi’il tersebut butuh 2 maf’ul bih atau tidak dengan melihat pola fi’il muta’addi seperti di atas atau dengan mengetahui artinya.

Kamis, 15 September 2011

Directed by Wayne Isham, the video depicts a couple, of which the man is the frontman and vocalist of Avenged Sevenfold, Matt "M. Shadows" Sanders, and his wife (real life girlfriend at the time) Valary DiBenedetto, in love and expecting a child. Matt's friends (the rest of the band) come to his house and invite him to go out with them, which is later revealed to be a robbery. They go and rob a liquor store. In the process, Matt gets caught by the police while the others drive off, leaving him behind. Matt goes to jail and his wife comes to visit him. They get into a fight. While driving home, she is killed in a traffic accident. A funeral scene follows, and her casket is lowered into the ground. Synyster Gates is shown playing the song's guitar solo on top of her casket, but is also in the crowd. In this scene, a lady can be seen holding an infant, presumably Matt's prematurely born child saved during his mother's death. After the funeral, Matt is in jail suffering and remembering all the good memories he has of his wife. At the end of the video, Matt is at her grave, and the rest of the band comes over to him along with a small boy. Matt picks up the boy and they all walk away.
The video tells a story, similar to the Guns N' Roses' video 'November Rain'. M. Shadows said, "It's not us driving around in cool cars and just chilling, you know? It has a story and Guns N' Roses did those videos the best. It wasn't about looking cool and being flashy, it was about being real and showing the scenario and being true to the video."
"We wanted to do a more emotional video this time", Shadows explained. "We have a lot of strippers and stuff like that in our other videos, so we wanted to be much more serious. It's about taking the people you love and holding them close. You make some mistakes in life and that can all be taken away from you in two minutes, so you have to think twice about your actions. It's about seizing the day and keeping those you love close and not messing up."
Rumors circulated that the boy at the end of the video was actually Shadows' and Valary DiBennedetto's, but the boy in the video was Wayne Isham's son

sistem akuntansi


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Sistem Informasi Akuntansi dapat didefinisikan sebagai Sistem Informasi yang merubah data transaksi bisnis menjadi Informasi keuangan yang berguna bagi pemakainya Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi sangat diperlukan bagi pemakai akuntansi yaitu pihak luar (ekstern) oragnisasi perusahaandan pihak dalam (intern) organisasi perusahaan. Kebutuhan para pemakai ekstern dapat dipenuhi dengan adanya publikasi laporan laba/rugi. Sedangkan para pemakai intern dapat memenuhi kebutuhan informasi akuntansinya untuk mencapai nilai ekonomis (laba) perusahaan semaksimal mungkin.
TUJUAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
1.    Untuk mendukung operasi-operasi sehari-hari (to Support the –day-to-day   operations). 
2.    Mendukung pengambilan keputusan manajemen (to support decision making by internal decision makers). 
3.    Untuk memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pertanggung-jawaban (to fulfill obligations relating to stewardship).

Dalam SIA ada 2 pemakai Informasi Akuntansi yaitu: 
1. Pihak ekstern
·         Para langganan
·         Para leveransir (supplier)
·         Para pemegang saham (stockholder)
·         Para pegawai
·         Para pemberi pinjaman
·         Instansi Pemerintah


2. Pihak Intern
       SIA menyiapkan informasi bagi manajemen dengan melaksanakan operasi-operasi tertentu atas semua data sumber yang diterimanya dan juga mempengaruhi hubungan organisasi perusahaan dengan lingkungan sekitarnya.


Siklus Akuntansi

A.      Definisi Siklus Akuntansi
       Siklus Akuntansi adalah suatu proses penyediaan laporan keuangan perusahaan untuk suatu periode waktu tertentu. Siklus ini dimulai dari terjadinya transaksi, sampai penyiapan laporan keuangan pada akhir suatu periode.
Siklus Akuntansi Terdiri dari 2 Fase, yaitu :
I.         Fase Pencatatan (Recording phase) yang dibagi atas :
1.      Transaksi usaha yang terjadi dicatat dalam “business ducuments” (faktur penjualan, faktur pembelian, nota debit, nota kredit, dll)
2.      Pencatatan ke buku harian berdasarkan dokumen-dokumen step 1.
3.      Mengadakan pemindahan (posting) ke buku besar (ledger)
II.      Fase meringkaskan (Summarizing Phase) yang dibagi atas :
4.    Mempersiapkan daftar neraca saldo (Trial Balance)
5.    Data yang diperlukan dikumpulkan dan disusun/membuat penyesuaian-penyesuaian (adjustments)
6.    Mempersiapkan neraca lajur (work sheet)
7.    Mempersiapkan laporan keuangan (neraca, laporan rugi-laba, dftar perubahan modal, dan laporan aliran kas)
8.    Menyesuaikan dan menutup perkiraan (membuat ayat penyesuaian / adjusting entries dan ayat-ayat penutup/closing entries)
9.    Mempersiapkan neraca sisa sesudah penutupan (post-closing trial balance)
10.  Membuat ayat-ayat berlawanan/pembalikan (reversing entries).



KESIMPULAN
Siklus Akuntansi adalah suatu proses pembuatan laporan keuangan perusahaan untuk suatu periode tertentu. Dimulai dengan terjadinya transaksi transaksi yang dicatat dan dikumpulkan secara sistematis. Transaksi-transaksi yang beranekaragam sifatnya, umumnya dicatat dalam bukti-bukti formil yang catatan-catatan selanjutnya.
Dari bukti-bukti asli tersebut kemudian diadakan dalam Buku Harian (jurnal) . Selanjutnya dipindahkan ke Buku Besar (Ledger). Pemindahan Buku Harian ke Buku Besar merupakan klasifikasi menurut sifat masing-masing transaksi dalam perkiraan-perkiraan. Disamping Buku Besar terdapat pula Tambahan (Sub Ledger) yang memperinci tiap gabungan dalam Buku Besar. Buku Tambahan ini antara lain ; Buku Piutang, Buku Hutang, Buku Persediaan, dan lain – lain. Pada akhir tahun suatu masa (akhir tahun) atau akhir setengah tahun dari buku daftar kertas kerja (Work Sheet) yang memuat semua perkiraan dalam buku Besar. Kertas Kerja ini sekaligus dipakai untuk menyusun Perhitungan Laba-Rugi dan Neraca setelah diadakan pembetulan-pembetulan seperlunya dan pemindahan poss-poss tertentu yang disebut dengan penyesuaian (adjustment).Setelah Kertas Kerja selesai disusunlah Laporan Keuangan berupa Neraca, Laporan Laba Rugi, dan Laporan Perubahan Posisi Keuangan.











Kertas Kerja  
      Di dalam dunia akuntansi, kertas kerja merupakan alat yang mempermudah kita untuk memperinci data setelah penyesuaian. Dengan kertas kerja yang akan kita pelajari ini, maka tidak hanya neraca sisa dan penyesuaian yang kita peroleh, akan tetapi juga laba rugi dan neraca. Untuk itu, cobalah kita lihat tabel di bawah ini. 
Nama
Perkiraan
Saldo
Debit
Kredit































Untuk proses akhir yang terdapat pada bagan di atas, maka proses akhir ini didasarkan pada neraca sisa dengan memperhatikan penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan, kemudian langkah berikutnya adalah menyusun laporan keuangan yang terdiri atas laporan laba rugi dan neraca. Sebagaimana diketahui, kertas kerja adalah adalah alat bantu dalam akuntansi yang digunakan untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan.  



A.      Cara Menyusun Kertas kerja
    1. Membuat kolom neraca sisa
    2. Membuat kolom penyesuaian
      Kolom ini digunakan untuk mencatat perubahan-perubahan atas akun-akun dalam buku besar tertentu yang telah digambarkan pada kertas kerja.  Cara pencatatannya yaitu dengan langkah memindahkan setiap jurnal penyesuaian ke dalam kolom penyesuaian kertas kerja. Jika di dalam neraca sisa tidak ada akun yang sesuai, tambahkan pada urutan akun berikutnya sebagai akun baru, kemudian jumlahkan semua saldo yang ada di kolom debet dan kredit.  
    1. Kolom neraca sisa disesuaikan
      Kolom ini digunakan untuk mencatat sisa setiap akun, baik yang telah mengalami penyesuaian maupun yang tidak kemudian dijumlahkan.
Cara pencatatannya adalah sebagai berikut:
      1. Semua data sisa akun di neraca sisa debit termasuk yang sama sekali tidak mengalami penyesuaian, langsung dipindahkan ke neraca sisa disesuaikan ke kolom debit.
      2. Semua data sisa akun di neraca sisa kredit termasuk yang sama sekali tidak mengalami penyesuaian, langsung dipindahkan ke neraca sisa disesuaikan ke kolom kredit.
      3. Setiap data sisa akun neraca sisa di kolom debit yang mengalami penyesuaian debit harus dijumlahkan. Demikian juga setiap data sisa akun neraca kredit yang mengalami penyesuaian kredit akan dijumlahkan.
      4. Setiap data sisa akun di neraca sisa debit yang mengalami penyesuaian kredit, selisihnya dicatat di kolom debit neraca sisa disesuaikan.
      5. Setiap data sisa akun di neraca sisa kredit yang mengalami penyesuaian kredit, selisihnya dicatat di kolom kredit neraca sisa disesuaikan.
      6. Angka akun ikhtisar laba rugi debit dan kredit kolom penyesuaian tidak diselisihkan, tetapi langsung dipindahkan ke debit dan kredit kolom neraca sisa yang disesuaikan.

      Jika semua sisa akun sudah dicatat dan dipindahkan ke kolom neraca sisa yang telah disesuaikan, maka data sisa akun tersebut telah dapat mencerminkan keadaan sebenarnya dan sudah siap untuk disajikan di dalam laporan keuangan.  
    1. Kolom laba rugi
      Data sisa akun yang terdapat pada kolom neraca sisa disesuaikan terdiri atas golongan akun riil dan golongan akun nominal. Oleh karena itu, setelah ditelaah, maka yang termasuk dalam akun nominal dipindahkan ke kolom debit atau ke kolom kredit laba rugi. Oleh karena angka debit dan kredit akun ikhtisar laba rugi akan mempengaruhi penghitungan  laba  rugi bersih, maka angka kredit dan debit akun tersebut langsung dipindahkan ke kredit dan debit kolom laba rugi (tidak diselisihkan).
      Setelah semua angka-angka yang termasuk akun nominal dipindahkan ke kolom debit/ kredit laba rugi, kemudian sisi debit dan sisi kredit masing-masing dijumlahkan.  Perbedaan jumlah pada sisi debit dan sisi kredit pada kolom laba rugi ini merupakan sisa laba bersih atau sisa rugi bersih. Dan jika jumlah sisi kredit lebih besar dari jumlah sisi debit disebut sisa laba bersih. Selisihnya kemudian dicatat pada kolom jumlah terkecil sehingga jumlah debit dan jumlah kredit kolom laba rugi menjadi sama.  
    1. Kolom neraca
Laporan neraca memuat jumlah-jumlah dari semua golongan akun riil yang terdiri atas unsur harta, kewajiban, dan modal. Oleh karena itu, semua angka akun-akun riil harus dipindahkan ke debit atau kredit pada kolom neraca, kemudian sisi debit dan sisi kredit masing-masing dijumlahkan.  Perbedaan jumlah tersebut merupakan penambahan atau pengurangan atas modal karena adanya laba bersih atau rugi bersih dari periode akuntansi yang bersangkutan. Besarnya laba bersih/ rugi bersih dicatat pada kolom neraca di sisi jumlah terkecil, sehingga jumlah debit dan kredit akan menjadi sama.  
Contoh Kertas Kerja
keterangan
Neraca saldo
Penyesuaian
N/S Disesuaikan
Laporan L/R
Neraca
Debit
Kredit
Debit
Kredit
Debit
Kredit
Debit
Kredit
Debit
Kredit

















































































































  1. Akun Ikhtisar Laba Rugi
      Ikhtisar laba rugi merupakan akun perantara untuk menutup akun-akun nominal dan persediaan barang sebelum akhirnya dipindahkan kea kun modal atau sisa laba ditahan. Persediaan barang merupakan bagian dari harga pokok penjualan. Setiap akhir periode, jumlah persediaan barang awal dipindahkan ke akun ikhtisar laba rugi melalui ayat jurnal penyesuaian.
      Jadi karena sistem pencatatan persedian barang dilakukan secara periodik dan akun ikhtisar laba rugi merupakan  akun perantara dalam pencatatan persediaan barang, maka pencatatan dalam kertas kerja tidak diselisihkan. Baru pada akhir periode diperhitungkan harga pokok penjualannya.
 

Rangkuman
·         Pada perusahaan kecil yang akunnya tidak banyak, kertas kerja mungkin tidak diperlukan.
·         Pada perusahaan yang menggunakan sistem akuntansi yang terkomputerisasi, kertas kerja mungkin tidak diperlukan karena program perangkat lunak secara otomatis melakukan posting ayat-ayat jurnal kea kun yang sesuai. Selain itu, laporan keuangan bisa dibuat dan dilihat setiap hari.
·         kertas kerja digunakan untuk mengikhtisarkan ayat jurnal penyasuaian dan menghitung saldo akun dalam rangka penyusunan laporan keuangan
·         Bentuk dan langkah-langkah penyusunan kertas kerja perusahaan dagang sama dengan bentuk dan langkah-langkah penyusunan kertas kerja perusahaan jasa.
·         laporan keuangan dibuat dengan bantuan kertas kerja datanya diambil dari kolom neraca dan kolom penghitungan laba rugi.
·         Jumlah kolom debit dan kredit dalam kertas kerja pada setiap lajurnya harus sama.
·         Pencatatan dalam kertas kerja dilakukan dengan sebagai berikut:
·         Sifat akun modal saham adalah tetap, sehingga pencatatannya dalam neraca sisa disesuaikan dan kolom neraca jumlahnya tetap sesuai jumlah modal saham dalam kolom neraca sisa.
·         Karena sifat modal saham tetap, maka perubahan laba bersih atau rugi bersih akan dicatat pada akun laba ditahan.
·         Keuntungan bagi para pemegang surat saham adalah dividen. Pencatatannya dalam kertas kerja sama dengan pencatatan prive dalam kertas kerja untuk perusahaan perorangan atau persekutuan, yaitu dicatat sampai kolom neraca sebelah debit. Sifatnya akan mempengaruhi sisa laba ditahan dan akan tergambar pada perhitungan laporan sisa laba yang ditahan.

LAPORAN KEUANGAN
Cara penyiapan laporan keuangan yang terbaik adalah mempersiapkan laporan laba rugi terlebih dahulu, disusul dengan laporan perubahan posisi keuangan dan terakhir adalah neraca. Elemen penting yang harus ada dalam laporan keuangan adalah: nama perusahaan, nama laporan, tanggal atau periode yang dicakup laporan, rangka laporan tersebut.